Tidak Mau Menghafal Sambil Mondok
Siapapun memang punya kesempatan untuk dapat hafal al-Qur’an, selama ia punya keinginan dan mau berusaha menghafalkannya. Siapa pun, kapan pun dan di mana pun, masing-masing punya kesempatan yang sama untuk bisa hafal al-Qur’an. Meski demikian, ada beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi proses menghafal apakah ia berjalan dengan baik ataukah justru sebaliknya, di antaranya adalah faktor tempat. Pemilihan tempat
yang baik biasanya membuat kegiatan menghafal menjadi menyenangkan, tidak cepat bosan, bahkan hafalan cepat melekat ke dalam ingatan. Sebaliknya, jika tempat menghafal al-Qur’an yang dipilih tidak cocok biasanya akan membuat kegiatan menghafal menjadi cepat bosan, bahkan hafalan terasa sulit masuknya.
Al-Khathib al-Baghdadi (w. 463 H) di dalam al-Faqih wa al-Mutafaqqih mengatakan:
“Dalam menghafal, ada beberapa tempat yang sebaiknya selalu digunakan oleh seorang penghafal.” Di antara tempat-tempat yang diyakini mempermudah dalam proses menghafal adalah masjid atau tempat-tempat lain yang tenang dan tidak membuat pikiran teralihkan.
Termasuk di antara tempat-tempat tersebut adalah tempat yang memang dikhususkan untuk menghafal, walaupun biasanya ramai, tetapi jika masing-masing orang di sana tidak melakukan sesuatu yang lain selain membaca dan menghafal al-Qur’an, maka akan membuat seseorang semakin bersemangat menghafal, bahkan satu sama lain dapat saling termotivasi. Masuk dalam kategori ini adalah pondok pesantren atau lembaga khusus tahfizh al-Qur’an.
Peluang keberhasilan seorang penghafal al-Qur’an di pondok atau lembaga khusus tahfizh terbukti memang lebih besar daripada jika seseorang menghafal sendiri di rumah. Karena memang pondok atau lembaga tersebut khusus untuk menghafal al-Qur’an, maka tidak ada kegiatan pokok di dalamnya selain hafalan al-Qur’an, sehingga setiap yang masuk ke dalamnya adalah orang-orang yang memang berniat untuk menghafal al-Qur’an.
Selain setiap penghafal al-Qur’an di sana dapat selalu termotivasi, terkadang mereka bahkan berlomba-lomba dalam hal kecepatan dan kelancaran hafalannya. Berbeda dengan menghafal di rumah, selain seseorang harus menciptakan suasana menghafal sendiri, ia juga harus dapat menjaga semangat menghafalnya agar terus terjaga karena tidak ada yang memotivasinya sebagaimana para penghafal di pondok.
Meski demikian, pada kenyataannya tidak setiap orang yang ingin menghafal al-Qur’an punya keinginan atau kesempatan untuk menghafalnya di pondok atau lembaga khusus tahfizh al-Qur’an. Di antara mereka ada yang memang lebih memilih menghafal di rumah, ada juga yang sebenarnya punya keinginan untuk menghafalnya di pondok, namun sudah tidak memungkinkan untuk menetap di pondok, seperti mereka yang sudah menikah atau yang sudah tua.
Jika anda termasuk yang tidak mau menghafal di pondok dan lebih suka menghafal sendiri di rumah, apapun alasan yang melatarbelakanginya, atau tidak punya kesempatan untuk menghafal di pondok, maka mau tidak mau anda harus membuat sebuah perencanaan sebaik mungkin serta dapat memastikan bahwa kegiatan menghafal anda akan berjalan dengan lancar dan tuntas.
Buatlah jadwal sendiri, kapan saja anda harus menghafal, berapa banyak penambahan hafalan yang harus anda penuhi dalam sehari, termasuk kapan saja anda harus mengulang-ulang hafalan serta berapa banyak hafalan yang harus anda ulang, dan lain-lainnya, harus anda rencanakan dengan baik, tiada lain demi keberhasilan anda sendiri dalam menghafal.
Alhamdulillah, Semoga bermanfaat☺️
اللَّهُمَّ نَوِّرْ قُلُوْبَنَا بِتِلاَوَةِ الْْقُرْآنِ, وَزَيِّنْ أَخْلاَقَنَا بِجَاهِ الْقُرْآنِ, وَحَسِّنْ أَعْمَالَنَا بِذِكْرِ الْقُرْآنِ, وَبَيِّضْ وُجُوْهَنَا بِبَرَكَةِ الْقُرْآنِ, وَنَوِّرْ أَبْدَانَنَا بِنُوْرِ الْقُرْآنِ, وَنَجِّنَا مِنَ النَّارِ بِكَرَامَةِ الْقُرْآنِ, وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ بشَفَاعَةِ الْقُرْآنِ
Aamiin...
Komentar
Posting Komentar